IMIXBET:Pasukan Pep Guardiola bisa dibayangkan bisa memenangkan keempat kompetisi yang mereka ikuti, namun belum ada kepastian salah satu skuad mereka akan mengklaim penghargaan pemain terbaik tahun ini, karena penampilan luar biasa oleh orang-orang seperti Ruben Dias, Ilkay Gundogan dan Phil Foden mungkin. membagi suara.
Apa pun yang terjadi antara sekarang dan akhir musim, tidak diragukan lagi peran yang dimainkan Gundogan dalam membawa City menuju pencapaian terbesar sepak bola Inggris.
Untuk seorang pemain yang ditolak oleh klub kampung halamannya pada usia delapan tahun karena dia dianggap terlalu kecil, pengaruhnya yang semakin besar - 12 gol dalam 23 pertandingan Liga Premier - telah menjadi jantung kebangkitan klub setelah musim 2019-20 yang mengecewakan.
Dia akan sekali lagi menjadi sosok sentral untuk City di Liga Champions pada hari Selasa saat dia melawan Borussia Dortmund, tim di mana dia benar-benar membuat namanya di pentas Eropa Penolakan awal oleh Schalke bisa menggagalkan karir Gundogan tetapi dia meninggalkan Kekecewaan di belakang tetangga Bochum, di mana dia akan bekerja untuk pertama kalinya di bawah pelatih muda Michael Oenning.
Jauh di lubuk hatinya dia selalu Schalke dan dia ingin bermain untuk Schalke, tapi mereka menyuruhnya pergi karena dia tidak cukup tinggi dan inilah alasan dia tidak pernah kembali, ”kata Oenning AGEN BOLA
Pada sesi latihan pertama [dengan Bochum] kami mencoba melakukan umpan silang dan dia melakukannya dengan kaki kanan dan kiri, dan setelah itu saya bertanya apakah dia bisa melakukan ini dengan backspin dan dia bisa, dan itu fantastis. Saya segera berkata kepadanya: ' Saya pikir Anda akan menjadi pemain sepak bola profesional. ' Dia kembali menatapku dan tidak mengatakan apa-apa, tapi di matanya aku bisa melihat mereka benar-benar terbakar. "
Kemampuan teknis Gundogan datang secara alami, tetapi keterampilannya diasah di jalanan Gelsenkirchen.
Ilkay berlatih dengan penuh semangat tapi itu semua sangat mudah baginya karena tekniknya sangat bagus dan dia bisa menyelesaikan semua masalahnya di lapangan dengan teknik," tambah Oenning. Dia tidak banyak bicara tetapi dia memainkan sepakbola yang hebat dan semua orang menghormatinya karena keahliannya."
Oenning menjadi mentor untuk Gundogan, membawa gelandang itu ke Nuremberg ketika dia pergi untuk menjadi manajer tim Bundesliga. Gundogan melanjutkan untuk membantu menjaga tim di liga, mencetak gol di play-off degradasi melawan Augsburg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar